Saat ini sudah banyak sekali
ditemukan struktur lepas pantai, pipeline, dan platform yang diinstalasi di
laut dalam. Beberapa dari struktur tersebut tentu akan mengalamifailure. Belum ada pekerjaan yang sempurna dalam hal
ini, pasti ada saja kekurangannya. Perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan
tersebut terkadang membutuhkan metode underwater welding, atau
pengelasan di bawah laut.

Underwater welding oleh diver.
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperbaric_welding#mediaviewer/File:Working_Diver_01.jpg
Begitu perihal underwater welding
ini dibahas, sering kali timbul pertanyaan “Mengapa kami harus mempertimbangkan
menggunakan metode underwater welding?” jawabannya adalah “Mengapa tidak?”
Memang benar, bahwa metode ini belum
terlalu umum, membutuhkan teknik yang cukup tinggi, perencanaan yang detail,
dan ketersediaan tenaga kerja yang memiliki skill tinggi. Meskipun demikian,
teknik ini masih mungkin untuk diterapkan.
Bila permasalahan tersebut
dianalisis lebih lanjut, tidak ada alasan kuat untuk tidak menggunakan metode
ini, terutama jika kerugian produksi akibat pekerjaan perbaikan sangat vital.
Underwater welding membutuhkan kemampuan khusus dalam teknik pengelasan, ditambah dengan kemampuan diving/menyelam yang baik, yang berarti hal ini lebih
spesifik dibanding kemampuan seorang diver biasa. Underwater
welding dapat mengurangi kerugian waktu bagi perusahaan karena pekerjaan
perbaikan langsung dilakukan di lokasi (on-location).
Underwater welding dapat menjadi
pekerjaan yang sangat berbahaya bila tindakan pencegahan tidak dilakukan.
Risiko utama dari pekerjaan ini adalah kejutan/tersetrum listrik dan ledakan
akibat produksi campuran hydrogen dan oksigen (arc mixtures) di
dalam kantong sang diver. Risiko lainnya adalah terhirupnya nitrogen masuk ke
dalam saluran pernapasan, yang mana cukup berbahaya bagi tubuh. Uniknya, risiko
tenggelam tidak dipertimbangkan karena hal tersebutlah yang menjadi syarat
utama dalam pekerjaan seorang diver.
Jumlah penyelaman, pengulangan
penyelaman berkali-kali, kedalaman operasi pekerjaan, waktu yang dihabiskan di
dalam air, dan kelelahan dalam mengerjakan operasi perbaikan tertentu dapat
meningkatkan risiko pekerjaan ini. Beberapa peralatan darurat harus disiapkan,
seperti suplai udara atau gas darurat, diver lain yang stand-by di lokasi, dan decompression chamber. Prosedur kesehatan dan
keselamatan bagi sang diver diatur dalam aturan yang sangat ketat.
Durasi seorang diver di dalam air dikendalikan
dengan mengguakan saturation diving chambers dan
periode istirahat yang rutin selama pekerjaan berlangsung. Inspeksi terhadap
lasan bawah air sangat sulit dan rumit dibanding lasan di permukaan (darat).
Namun, karena hal tersebut merupakan satu-satunya metode control pada lasan,
hal ini selalu dilakukan dengan baik. Lasan tersebut diinspeksi secara
hati-hati untuk memastikan tidak ada cacat yangterjadi.
Terdapat beberapa sekolah khusus
untuk memelajari underwater welding, salah satunya terdapat di Australia, untuk
melatih diver komersial biasa menjadi seorang diver-welder.
Ada dua macam proses underwater
welding yang sudah cukup berkembang, yaitu pengelasan di lingkungan basah (wet welding) dan di lingkungan kering (dry welding).

Dry welding di dalam chamber kedap
air.
sumber: http://dcndiving.com/projects/hyperbaric-repair-subsea-gas-pipeline-romania/
Mengerjakan underwater welding
memberikan beberapa keuntungan. Pertama, tidak perlu untuk mengangkat struktur
yang mengalami kerusakan ke permukaan air untuk dilakukan pekerjaan perbaikan.
Pada kenyataannya pun banyak struktur, seperti bor minyak dan badan kapal yang
perlu segera diperbaiki di dalam air.
Pada jaman dahulu, pekerjaan
underwater welding hanya dilakukan sebagai tindakan pencegahan sementara,
sebelum nanti diperbaiki secara permanen begitu struktur tiba di bengkel di
darat. Contohnya adalah mengelas plat pada badan kapal. Seiring dengan
bertambahnya pengalaman, dan semakin ambisiusnya individu-individu dan
perusahaan, pekerjaan wet welding ini menjadi mulai umum dilakukan.
Teknik wet welding yang umum
digunakan saat ini adalah shielded metal arc welding
(SMAW), lebih dikenal sebagai stick welding.
Perbedaan SMAW di baah air dengan di darat adalah pada wet welding hanya
menggunakan arus DC saja.
Akhir kata, beberapa Engineer Diver
mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman mereka, cacat yang ditemukan pada subsea pipeline dapat diperbaiki secara permanen
dengan menggunakan teknologi underwater welding karena lebih aman, cepat, dan
ekonomis dibanding metode alternative lainnya.
Sumber: