Fitness for Service (FFS) adalah kemampuan suatu sistem atau komponen, dalam hal ini
adalah pipeline beserta bagian-bagiannya, untuk menyediakan service yang
berkelanjutan, dalam regulasi keamanan dan keselamatan yang telah ditetapkan,
hingga akhir periode operasional atau inspeksi terjadwal berikutnya.
FFS merupakan pendekatan yang telah
diterima oleh banyak pihak dalam mengevaluasi cacat yang dapat membahayakan
integritas suatu peralatan, termasuk pipeline, untuk diperkirakan apakah
operasional alat tersebut dapat dilanjutkan atau tidak. FFS mengandalkan
pendekatan dari banyak bidang (multi-disisplin) untuk membentuk suatu analisis
yang akurat. Output yang dihasilkan oleh FFS adalah go or no-go decision.
Pada pipeline, evaluasi FFS
membutuhkan review terhadap performance di masa lalu, dan beberapa hal lainnya,
untuk mengidentifikasi ancaman yang telah dan akan mengancam keberlangsungan
operasi pipeline tersebut. Analisis teknis, seperti analisis tegangan dan
mekanika retakan dilakukan untuk mengevaluasi ancaman yang berhubungan dengan
cacat fisik. Contohnya adalah metal loss, crack, dents,
deformations, dan outside/dynamicloads.
Operator pipeline bertanggung jawab
untuk melakukan FFS yang terjadwal dan memastikan bahwa fasilitas yang mereka
miliki masih dapat beroperasi sesuai tujuan dan tidak membahayakan orang lain.
Inspeksi yang umum dilakukan pada FFS pipeline, antara lain:
- In-line Inspection (ILI), menggunakan prinsip Magnetic Flux Leakage
(MFL) untuk mengidentifikasi metal loss pada pipeline.
- High-resolutions Geometry
Sensors, untuk mengidentifikasi
deformasi pada pipeline.
Umumnya, FFS memrediksi apakah pipa
masih dapat bertahan bila diberi tekanan 1.25Maximum Allowable Operating
Pressure atau tidak. Simulasi pada FFS biasa menggunakan
software-software khusus, seperti ABAQUS yang
mampu melakukan simulasi dengan prinsip Finite Element Analysis.
Berikut adalah beberapa contoh kasus
pada pipeline yang menggunakan FFS dalam analisisnya:
- Pigging, termasuk ke dalam
kategori ILI, dilakukan terhadap pipa bawah laut untuk mengetahui apakah
ada buckle di sepanjang jalur pipa tersebut. Bila
ada, FFS dilakukan untuk memutuskan apakah pipa tersebut harus diganti
atau tidak.
- Nondestructive Evaluation
(NDE) terhadap pipa yang
terkespos dilakukan untuk mengetahui kekuatan yang masih dimiliki oleh
pipa tersebut. Hasil dari FFS digunakan untuk memutuskan apakah pipa
tersebut perlu dikubur atau tidak.
Karena FFS terdiri dari beberap
bidang analisis dan tahapan-tahapan, maka FFS membutuhkan waktu yang cukup agar
dapat memberikan hasil yang optimal mengenai pengaruh kerusakan pada pipeline,
dan langkah peneyelesaian yang harus diambil oleh operator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar