Pada beberapa decade
yang lalu, pipline difabrikasi di pantai dan ditarik menuju lokasi project
menggunakan tugboat. Saat ini, metode instalasi pipeline yang paling popular
adalah menggunakan installation vessel dimana pengelasan pipa dapat dilakukan
pada bagian deck vessel, dan penggelaran pipa dilakukan dengan cara melepaskan
pipa dari tensioner saat vessel bergerak. Metode instalsi pipeline terbagi 2
berdasarkan profile pipeline dari vessel hingga dasar laut, metode tersebut
adalah S-Lay dan J-lay. Metode lainya adalah dengan menggulung pipa, gulungan
pipa ini dibawah diatas vessel khusus untuk digelar dilokasi proyek.
Berikut adalah daftar metode instalasi pipa
berserta ilustrasinya :
·

Pada laut dangkal, barge yang dijangkar dapat
digunakan. Namun untuk instalasi pipa pada laut dalam digunakan Vessel. Berikut
adalah deskripsi mengenai metode instalasi pipa.
1.
Towing
·
Dapat digunakan untuk
instalsi pipa hingga 60” dengan terbagi menjadi beberapa component
·
Keterbatasan terletak
pada panjang pipa yang dapat difabrikasi (keterbatasan pada ukuran pantai ) dan
yang dapat diinstal ( keterbatasan pada ukuran barge )
·
dibutuhkan beberapa
tugboat untuk melakukan instalasi.
2.
S-Lay
·
Pipeline dapat
difabrikasi pada vessel
·
Dibutuhkan stinger
yang panjangnya dapat mencapai 100 meter
·
Pada instalasi laut
dalam dibutuhkan stinger yang lebih panjang, dan kapasitas tensioner yang lebih
besar.
·
Rate instalasi metode
ini sebesar 3,5 km per hari
·
Diameter pipa maximal
yang dapat diinstalasi menggunakan metode ini adalah 60”
3.
J-Lay
·
Welding dilakukan di
Vessel, namun hanya dapat dilakukan pada satu station, sehingga fabrikasi
berjalan lambat
·
Pipa diinstal hamper
dalam kondisi vertical, sehingga spesifikasi tensioner dapat dikurangi
·
Secara umum digunakan
untuk instalasi pipa bawah laut
·
Tidak diperlukan
adanya stinger
·
Rate instalasi
menggunakan metode ini sebesar 1 – 1,5 Km/ hari
·
Diameter maximum pipa
yang dapat diinstalasi adalah 32”
4.
Reel-Lay
·
Pipa dilas pada
kondisi pengelasan yang terjada dan digulung hingga mencapai panjang yang
diinginkan atau dicapai kapasitas maksimum
·
Keterbatasan terletak
pada coating yang dapat diaplikasikan pada pipa. Concrete coating atau coatinf
keras tidak dapat digunakan
·
Keterbatasan instalasi
ini biasanya terletak pada kapasitas angkut dari vessel.
·
Rate instalasi
menggunakan metode ini sebesar 14km/hari
Berikut adalah
ilustrasi konfigurasi pipa saat instalasi menggunakan metode S-Lay dan J-Lay


Sumber :
Lee,J.E,2007, Introduction to Offshore
Pipelines and Risers.
Palmer,C.A, 2008, Subsea Pipeline Engineering,
Usa : Penwell Corporation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar