Kamis, 18 Februari 2016

Underwater Welding

Saat ini sudah banyak sekali ditemukan struktur lepas pantai, pipeline, dan platform yang diinstalasi di laut dalam. Beberapa dari struktur tersebut tentu akan mengalamifailure. Belum ada pekerjaan yang sempurna dalam hal ini, pasti ada saja kekurangannya. Perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan tersebut terkadang membutuhkan metode underwater welding, atau pengelasan di bawah laut.
Underwater welding oleh diver.
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperbaric_welding#mediaviewer/File:Working_Diver_01.jpg
Begitu perihal underwater welding ini dibahas, sering kali timbul pertanyaan “Mengapa kami harus mempertimbangkan menggunakan metode underwater welding?” jawabannya adalah “Mengapa tidak?”
Memang benar, bahwa metode ini belum terlalu umum, membutuhkan teknik yang cukup tinggi, perencanaan yang detail, dan ketersediaan tenaga kerja yang memiliki skill tinggi. Meskipun demikian, teknik ini masih mungkin untuk diterapkan.
Bila permasalahan tersebut dianalisis lebih lanjut, tidak ada alasan kuat untuk tidak menggunakan metode ini, terutama jika kerugian produksi akibat pekerjaan perbaikan sangat vital. Underwater welding membutuhkan kemampuan khusus dalam teknik pengelasan, ditambah dengan kemampuan diving/menyelam yang baik, yang berarti hal ini lebih spesifik dibanding kemampuan seorang diver biasa. Underwater welding dapat mengurangi kerugian waktu bagi perusahaan karena pekerjaan perbaikan langsung dilakukan di lokasi (on-location).
Underwater welding dapat menjadi pekerjaan yang sangat berbahaya bila tindakan pencegahan tidak dilakukan. Risiko utama dari pekerjaan ini adalah kejutan/tersetrum listrik dan ledakan akibat produksi campuran hydrogen dan oksigen (arc mixtures) di dalam kantong sang diver. Risiko lainnya adalah terhirupnya nitrogen masuk ke dalam saluran pernapasan, yang mana cukup berbahaya bagi tubuh. Uniknya, risiko tenggelam tidak dipertimbangkan karena hal tersebutlah yang menjadi syarat utama dalam pekerjaan seorang diver.
Jumlah penyelaman, pengulangan penyelaman berkali-kali, kedalaman operasi pekerjaan, waktu yang dihabiskan di dalam air, dan kelelahan dalam mengerjakan operasi perbaikan tertentu dapat meningkatkan risiko pekerjaan ini. Beberapa peralatan darurat harus disiapkan, seperti suplai udara atau gas darurat, diver lain yang stand-by di lokasi, dan decompression chamber.  Prosedur kesehatan dan keselamatan bagi sang diver diatur dalam aturan yang sangat ketat.
Durasi seorang diver di dalam air dikendalikan dengan mengguakan saturation diving chambers dan periode istirahat yang rutin selama pekerjaan berlangsung. Inspeksi terhadap lasan bawah air sangat sulit dan rumit dibanding lasan di permukaan (darat). Namun, karena hal tersebut merupakan satu-satunya metode control pada lasan, hal ini selalu dilakukan dengan baik. Lasan tersebut diinspeksi secara hati-hati untuk memastikan tidak ada cacat yangterjadi.
Terdapat beberapa sekolah khusus untuk memelajari underwater welding, salah satunya terdapat di Australia, untuk melatih diver komersial biasa menjadi seorang diver-welder.
Ada dua macam proses underwater welding yang sudah cukup berkembang, yaitu pengelasan di lingkungan basah (wet welding) dan di lingkungan kering (dry welding).
Dry welding di dalam chamber kedap air.
sumber: http://dcndiving.com/projects/hyperbaric-repair-subsea-gas-pipeline-romania/
Mengerjakan underwater welding memberikan beberapa keuntungan. Pertama, tidak perlu untuk mengangkat struktur yang mengalami kerusakan ke permukaan air untuk dilakukan pekerjaan perbaikan. Pada kenyataannya pun banyak struktur, seperti bor minyak dan badan kapal yang perlu segera diperbaiki di dalam air.
Pada jaman dahulu, pekerjaan underwater welding hanya dilakukan sebagai tindakan pencegahan sementara, sebelum nanti diperbaiki secara permanen begitu struktur tiba di bengkel di darat. Contohnya adalah mengelas plat pada badan kapal. Seiring dengan bertambahnya pengalaman, dan semakin ambisiusnya individu-individu dan perusahaan, pekerjaan wet welding ini menjadi mulai umum dilakukan.
Teknik wet welding yang umum digunakan saat ini adalah shielded metal arc welding (SMAW), lebih dikenal sebagai stick welding. Perbedaan SMAW di baah air dengan di darat adalah pada wet welding hanya menggunakan arus DC saja.
Akhir kata, beberapa Engineer Diver mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman mereka, cacat yang ditemukan pada subsea pipeline dapat diperbaiki secara permanen dengan menggunakan teknologi underwater welding karena lebih aman, cepat, dan ekonomis dibanding metode alternative lainnya.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar